Masjid Ijabah di Madinah dan 3 Doa Rasulullah untuk Umatnya
Masjid Ijabah cukup dikenal di kalangan peziarah di Kota Madinah. Betapa tidak, di tempat inilah Rasulullah SAW pernah shalat dua rakaat dan bersujud agak lama untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena kecintaannya kepada ummat. Di masjid inilah doa tersebut kemudian langsung diijabah (dijawab dan dikabulkan oleh Allah SWT).
Lokasi Masjid Ijabah Mudah Dicapai
Tidak sulit mencapai lokasi Masjid Al Ijabah, yang dahulu dikenal sebagai Masjid Bani Muawiyah (karena berada di perkampungan Bani Muawiyah bin Malik bin Auf, yang merupakan Suku Aus-Penduduk asli Madinah) ini. Jika anda ingin mengunjunginya, pastikan bahwa anda tidak akan ketinggalah ibadah Arbain di Masjid Nabawi (shalat wajib 40 rakaat) karena biasanya untuk jamaah haji reguler, waktu yang dialokasikan untuk berada di Kota Madinah persis 8 hari (hanya cukup untuk melaksanakan ibadah Arbain). Jadi bagaimana caranya jika ingin berkunjung dan menziarahi masjid yang merupakan bukti kecintaan Nabi Besar Muhammad SAW kepada umatnya ini?Karena biasanya Masjid Ijabah tidak termasuk paket perjalanan haji atau umrah yang ditawarkan para agen travel atau Departemen Agama RI sebagaimana Masjid Quba dan Masjid Qiblatain, maka anda harus meluangkan waktu untuk pergi ke tempat bersejarah ini. Hal ini bisa dimaklumi karena banyaknya tempat-tempat suci yang patut dikunjungi selama berada di kota Madinah, Arab Saudi. Saya mungkin akan menyarankan agar anda pergi di sela-sela waktu shalat wajib 5 waktu. Paling enak mungkin anda lakukan dengan mengambil waktu sesudah shalat shubuh, atau sesudah shalat dzuhur atau ashar. Atau, kalau tidak ingin berpanas-panas, berangkatlah sesudah shalat Maghrib, tapi tentunya anda harus memperhitungkan waktu agar tidak ketinggalan shalat Isya berjamaah di Masjid Nabawi. Rugi besar kalau ibadah arbain anda rusak karena nilai pahalanya jauh lebih besar dari pada mengunjungi mesjid ini.
Masjid Ijabah lokasinya sebenarnya relatif dekat dengan Masjid Nabawi. Hanya sekitar 580 meter. Atau, jika dari sisi komplek Makam Baqi, hanya sekitar 385 meter. Tepatnya di Jalan Raja Faisal (Malik Faisal), Ring Road 1 di kawasan Marzakiyah. Yup, jadi cukup dekat untuk ditempuh dengan jalan kaki saja. Susuri saja Masjid Nabawi dan berjalanlah ke arah utara. Sembari menikmati pemandangan hiruk-pikuk Kota Madinah di sekitar Masjid Nabawi, tanpa terasa kaki anda akan sampai ke Masjid Ijabah.
Peta lokasi Masjid Ijabah di Kota Madinah (Credit: maps. google.com) |
Uniknya Masjid Ijabah Madinah dan 3 Doa Rasulullah SAW untuk Ummat
Sisi lain yang menarik saat anda berada di sekitar kawasan Masjid Ijabah ini adalah banyaknya restoran atau jajanan pinggir jalan yang menjual makanan khas Indonesia. Kalau anda kangen dengan bakso atau karedok, maka ke arah Masjid Ijabah-lah seharusnya anda berjalan. Karena lingkungan di sekitar Masjid Ijabah yang banyak menawarkan makanan khas Indonesia dan toko-toko yang menjual produk-produk Indonesia lainnya, maka masjid ini pada hari Jumat menjadi titik berkumpulnya para pekerja dan pelajar asal Indonesia di Kota Madinah dan sekitarnya.Masjid yang telah direnovasi oleh Raja Fahd pada tahun 1418 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 1997 Masehi ini memang tidak terlalu kentara penampakannya. Mungkin untuk memudahkan anda menemukannya anda dapat bertanya kepada orang-orang yang berlalu lalang di jalan atau para pemilik toko yang akan sangat bersahabat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda. Luas keseluruhan Masjid Ijabah sekitar 1.000 meter persegi. Ada bagian khusus untuk peziarah perempuan yaitu di sisi kiri masjid yang luasnya sekitar 100 meter persegi. Pada hari-hari biasa (bukan musim haji), tidak banyak peziarah asal Indonesia yang berkunjung ke masjid ini, kecuali mereka yang kebetulan hotelnya berdekatan dengan lokasi masjid. Barangkali anda akan lebih mudah menemukan para peziarah dari India, Bangladesh atau Pakistan shlat di sini. Beberapa di antaranya mungkin terlihat mengusap-usap dan menciumi dinding masjid (jangan anda tiru). Walaupun keberadaannya tidak terlalu mencolok mata, Masjid Ijabah sebenarnya dapat dikenali dari menaranya yang mempunyai tinggi 33,75 meter, dan kubah putih setinggi 11, 7 meter berdiameter 9,5 meter. Jika anda masuk ke dalamnya, suasana nyaman akan terasa. Hamparan karpet berwarna merah dengan seluruh bagian masjid yang bersih dan terang akan menyambut anda. Beberapa buah kipas angin menempel di pilar-pilar masjid membantu pendingin udara. Dianjurkan agar anda shalat sunnat di dalamnya dan berdoa. Tentunya dengan shalat dan berdoa di tempat suci ini, anda telah menapak-tilasi perjalanan Rasulullah SAW. Semoga segala doa anda juga diijabah, dikabulkan oleh Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin.
Masjid Ijabah Madinah, di antara bangunan lainnya di Kota Madinah (Credit: Imam Khairul Annas) |
Masjid Ijabah, yang letaknya bersebelahan dengan Rumah Sakit Al Ansar (Mutawassifa’ Al Ansar, sebuah rumah sakit berukuran kecil tapi penting peranannya bagi para peziarah yang jatuh sakit di Kota Madinah saat menjalankan ibadah haji atau umrah), telah menjadi bukti betapa besar kecintaan Rasulullah SAW kepada ummatNya. Di masjid inilah Rasulullah pernah berdoa kepada Allah untuk memohon 3 hal terkait ummat Islam. Menurut riwayat, suatu hari Rasulullah SAW baru kembali dari gunung. Beliau kemudian singgah di Masjid Bani Muawiyah (nama masjid ini pada zaman dulu) dan shalat dua rakaat. Beliau bersujud agak lama dari biasanya. Setelah shalat Beliau berkata kepada para sahabat yang ikut shalat di belakang Beliau dan berkata, “ Saya telah memohon kepada Tuhan agar tidak membinasakan ummatku dengan kekeringan dan kelaparan, Iapun mengabulkannya. Aku mohon kepada Tuhan untuk tidak membinasakan ummatku dengan menenggelamkannya, Iapun mengabulkannya. Dan aku mohon agar tidak ada fitnah dan perbedaan di antara mereka, tetapi Dia tidak mengabulkannya. (Shahih Muslim, 52: 2890).
Ada riwayat lain tentang Masjid Ijabah di Kota Madinah ini, yaitu pada suatu waktu ketika Kota Madinah lama tidak diguyur hujan dan kekeringan, Rasulullah SAW melaksanakan shalat minta hujan (Shalat Istisqa) di masjid ini. Doa beliau langsung diijabah bahkan sebelum shalat selesai, hujan telah turun membasahi kota. Akan tetapi, tidak ada sandaran hadist yang kuat akan riwayat ini. Wallahu alam bishawab.
Nah, jadi kalau anda sedang berziarah di Kota Madinah dan berjalan-jalan di sekitar Masjid Nabawi, tentu sebaiknya anda meluangkan waktu untuk mengunjungi Masjid Ijabah ini. Bukankah demikian?
Pembahasannya enak dan lugas Mbak, cocok banget ni buat artikel trevel. Terimakasih kami sudah dapat pengetahuan tentang Masjid Ijabah.
ReplyDeletekapan ya bisa ke negara Arab, ngomong2 kamu tinggal di sana ya?
ReplyDeletesubhanallah, kapan ya saya bisa kesana :)
ReplyDelete